Banyak pemilik mobil belum tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian spare part. Pengantian spare part atau suku cadang sendiri bisa berpatokan pada kilometer, masa pemakaian, serta rasa berkendara yang tidak wajar.
Penggantian spare part ada baiknya dilakukan secara berkala dengan tujuan supaya berkendara tetap nyaman serta mendapatkan performa yang maksimal. Agar berkendara tetap terasa nyaman dan aman, berikut kami sampaikan beberapa poin penggantian spare part berdasarkan kilometer.
Baca juga: 9 Penyebab Mobil Mati Mendadak, Cari Tahu Masalahnya Sebelum ke Bengkel
Oli Mesin 3.000 Km – 5.000 Km
Oli mesin pada mobil dibagi menjadi beberapa jenis, yakni mineral, syntetis dan full syntetis. Mobil tahun muda biasanya menggunakan oli syntetis dan full syntetis. Sedangkan mobil keluaran lama memakai jenis mineral.
Untuk penggantiannya, berdasarkan standar pemakaian oli mineral setiap 3.000 km, syntetis 5.000 km dan full syntetis 10.000 km. Apabila tidak diganti secara berkala atau melebihi masa pemakaian, maka dapat menyebabkan penurunan kinerja mesin. Tak hanya itu, konsumsi BBM juga lebih boros, mesin mudah panas, dan kerusakan di dalam komponen mesin akibat gaya gesekan yang besar.
Oli Transmisi Manual dan Matic 15.000 Km
Tidak seperti oli mesin, oli untuk mobil dengan transmisi manual baiknya diganti setiap pemakaian 15.000 km. Kejadian yang dapat dialami apabila telat melakukan penggantian yakni munculnya suara berdengung, perpindahan gigi sulit, dan terparahnya keausan pada gear.
Mobil dengan transmisi matic, penggantian juga dilakukan 15.000 km dan untuk kuras setiap 40.000 km. Gejala yang dialami di transmisi matic jika telat melakukan penggantian tenaga mobil menjadi berkurang, tempratur suhu naik, dan mesin mudah panas.
Baca juga: Tips Mengemudi Saat Cuaca Ekstrem Agar Tetap Aman, Jangan Maksa Kalau Kondisi Makin Parah
Oli Gardan 40.000 Km
Mobil dengan penggerak roda belakang atau RWD memiliki gardan yang didalamnya terdapat pelumas untuk menghindari dari keausan. Penggantian oli gardan baiknya dilakukan setiap 40.000 km untuk menghindari bunyi dengung serta kerusakan yang serius.
Filter Oli 10.000 Km
Selain oli mesin, filter oli juga wajib diganti setiap 10.000 km. Sebagaimana fungsinya, filter oli menyaring kotoran yang tercampur pada oli mesin supaya kotoran tidak ikut naik ke dalam mesin. Jika kotoran ikut naik ke dalam mesin, tentu membuat sirkulasi oli tidak lancar, menyumbat aliran pada pompa oli, dan parahnya mengakibatkan gesekan besar.
Filter Udara 15.000 Km
Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna, maka dibutuhkan udara bersih yang tercampur dengan bahan bakar di dalam mesin. Dengan begitu, filter udara sangat berperan penting menyaring kotoran yang terbawa oleh udara sebelum masuk ruang bakar.
Sebaiknya penggantian filter udara dilakukan setiap 15.000 km. Dampak filter udara yang tidak diganti bisa menyebabkan BBM menjadi boros, akeselerasi lambat, suara mesin brebet, dan terparahnya membuat laju mobil menjadi tersendat.
Filter AC 15.000 Km
Seperti filter udara, filter AC juga harus diganti setiap pemakaian 15.000 km. Fungsi dari filter AC menyaring debu di dalam kabin supaya tidak terhirup oleh pengguna.
Memiliki fungsi yang sangat penting bagi kesehatan, apabila filter AC tidak diganti tentu bisa mengakibatkan bau tidak sedap di dalam kabin serta merusak evaporator.
Baca juga: 3 Fungsi Penting Lampu Hazard yang Benar, Bukan Buat Lewati Cuaca Buruk
Source: Jadwal Penggantian Spare Part Berdasarkan Kilometer, Ini Masalah yang Terjadi Jika Terlambat